Kondisi lahan daerah aliran sungai dalam kondisi kritis akibat Perubahan tata guna lahan sehingga rawan longsor dan erosi. Konsep hidrograf satuan yang banyak digunakan untuk melakukan transformasi dari hujan menjadi debit aliran. Data yang diperlukan untuk menurunkan hidrograf satuan terukur di DAS yang ditinjau adalah data hujan otomatis dan pencatatan debit di titik pengamatan tertentu.SUB Das (Daerah Aliran Sungai) gajahwong Kabupaten Bantul memiliki panjang 46,15 km2 dalam evaluasi sistem drainase di Sub DAS Das Gajahwong Kabupaten Bantul, data curah hujan yang digunakan adalah data dari adalah stasiun Wonokromo, pada 7° 49\u27 20" Lintang selatan dan 110° 20\u27 30" Bujur timur. Data hujan yang dipergunakan adalah data hujan harian tahun 2010 yang akan ditransformasikan menjadi debit harian dengan memasukkan beberapa parameter seperti luasan sub das, infiltrasi, evaporasi, nilai manning dan kemiringan lahan. Luasan sub das akan dijadikan fokus penelitian dengan mendasarkan pembagian sub das atas beberapa hal, Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan untuk mengetahui kondisi topografi, sistem drainase serta menganalisa secara keseluruhan yang meliputi kondisi debit air pada sungai Gajahwong. Dari hasil penelitian diperoleh hasil max debit air 12,41 (bulan desember), min debit air 0,84 (bulan januari), Root mean square error (RMSE) 2,74, mean error 1,09
展开▼